Minggu, 06 November 2016

Sejarah hubungan kolonial antara Raffles dan Keraton Yogya

Sejarah hubungan kolonial antara Raffles dan Keraton Yogya


Cara Hemat Pererat Pertemanan dengan JalanJalan Inggris yaitu satu diantara negara yang pernah menjajah negara kita. Nah, satu diantara penguasa yang paling populer di saat penjajahan Inggris yaitu Thomas Stampford Raffles. Di saat pemerintahannya, Raffles memakai tiga prinsip yakni, kerja rodi serta penyerahan harus ditukar dengan penanaman bebas oleh rakyat, peran bupati sebagai pemungut pajak dirubah lantaran bupati jadi sisi dari pemerintahan kolonial, serta lantaran tanah yaitu punya pemerintah, jadi rakyat yaitu penyewa.


Satu diantara taktik yang dia pakai untuk kuasai lokasi Jawa yaitu merajut persahabatan dengan beberapa raja. Tetapi sayang, Raffles mulai melupakan persahabatan itu saat brhasil meraih maksudnya. Lantas, bagaimana kisahnya?

Satu diantara kerajaan yang merajut persahabatan dengan Belanda yaitu Keraton Yogyakarta. Tetapi, perseteruan yang diakibatkan oleh pemecatan Sultan Sepuh tidak makin mereda, jadi makin panas. Sultan Sepuh yang pernah dipecat oleh Daendels, kembali sebagai Sultan Hamengkubuwana II serta Sultan Raja memohon pengembalian kedudukannya sebagai putera mahkota. Tetapi Sultan Raja tidak senang dengan ketentuan yang di ambil oleh ayahnya. Pada akhirnya, Sultan Raja kirim surat pada Raffles lewat Babah Jien Sing. Isi surat itu menyampaikan kalau kondisi Yogyakarta di bawah kekuasaan Sultan Hamengkubuwono II jadi tidak teratasi.


Sesudah membaca surat itu, Raffles jadi berpikir kalau Sultan Hamengkubuwono II yaitu seorang yang tidak dapat di ajak hubungan kerja serta dapat jadi rintangan untuk dia. Sesudah membaca surat itu, Raffles kirim pasukan untuk menurunkan tahta Sultan Hamengkubuwono II.


Nah, saat ini anda sudah mengetahui kalau Raffles mempunyai pemikiran kalau siapa saja yang menghambat jalannya mesti disingkirkan supaya tak mengganggu. Hal semacam ini bikin rakyat kebingungan mengenai siapa penguasa yang tengah memimpin. Lantas, bagaimana pendapatmu?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar