Senin, 14 Mei 2018

Pembangunan PLTB Jeneponto Tolo-1 Selesai Juli 2018

Image result for Pembangunan PLTB Jeneponto Tolo-1 Selesai Juli 2018

Pembangunan PLTB Jeneponto Tolo-1 Selesai Juli 2018  - Kementerian Daya serta Sumber Daya Mineral (ESDM) membidik pembangunan project Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Jeneponto Tolo-1 di Sulawesi Selatan, akan tuntas pada periode tengah tahun 2018.

"Progres selalu berjalan, targetnya pada pertengahan tahun ini pekerjaan fisik PLTB Jeneponto akan tuntas, seputar Juli atau Agustus kelak. Sesaat COD (commercial operation date) akan dikerjakan sesudah selesainya persiapan dalam mengintegrasikan listrik yang dibuat PLTB ke jaringan PLN," tutur Kepala Biro Komunikasi, Service Info Publik, serta Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi Senin, 14 Mei 2018.

Berdasar pada info dari Kementerian ESDM di Jakarta, fondasi serta beberapa tiang (tower) PLTB Jeneponto Tolo-1 sudah dibangun, tinggal menanti bilah turbin yang diangkut dari Makassar untuk dipasang semua.

"Juli kelak direncanakan pekerjaan fisik pembangkit akan tuntas serta akan kita kerjakan eksperimen, sesaat untuk COD akan menanti skema integrasi siap," tutur General Manager Business Development Vena Energy (awal mulanya Equis Energy) Harry Miarsono.

Agung memberikan, nanti waktu tuntas, PLTB Jeneponto Tolo-1 memiliki 72 MW ini bisa menjadi pembangkit listrik tenaga bayu dengan kemampuan paling besar ke-2 di Indonesia sesudah PLTB Sidrap (75 MW).

Meskipun dengan kemampuan dikit di bawah PLTB Sidrap, akan tetapi infrastruktur per tower pada PLTB Jeneponto Tolo-1 ialah yang paling besar, dengan 20 turbin angin semasing kemampuan 3,6 Megawatt (MW).

Selasa, 13 Februari 2018

Niluh Djelantik, Pembuat Sepatu Lokal yang Mendunia

Niluh Djelantik, Pembuat Sepatu Lokal yang Mendunia  - Desain, sample serta produksi, sesaat partnernya yang jual. Tidak diduga, design pertamanya laris-manis di Eropa. Koleksi kedua-duanya yang melaju pada Oktober 2014 ikut mendapatkan sambutan mengagumkan.

Image result for Niluh Djelantik, Pembuat Sepatu Lokal yang Mendunia

Bahkan juga, satu toko yang lumayan besar di Inggris memberikannya peluang untuk jual dengan mengangkat merk Nilou, diambil dari namanya sendiri yang dikit dirubah supaya terdengar seperti bahasa Prancis. Perlahan-lahan, produk Nilou mulai terkenal di Eropa.

“Saya konsentrasi di product development sedang pemasaran dipercayakan seutuhnya pada agen-agen yang memasok ke butik-butik,” katanya.

Ni Luh ikut merajut kerja sama juga dengan desainer terkenal untuk memasok alas kaki dengan nama sang desainer yang ingin meningkatkan posisi sepatu mereka. Ni Luh menolong mulai dari proses design, sample, sampai produksi.

Ni Luh ekspansi ke Australia, Selandia Baru, serta Jepang. Semenjak itu, sepatu bikinannya mulai dilirik beberapa desainer Australia yang mengajaknya merajut kerja sama mempersiapkan sepatu sesuai dengan design baju yang akan di pasarkan.

Melalui bendera CV Bakat Putra Dewata, yang pada 2006 serta semenjak tahun kemarin menjadi PT Bakat Putra Dewata, Ni Luh semakin santer merajut kerja sama usaha. Tiga desainer Eropa serta 7 desainer Australia dengan merk seperti Charlie Joe, Nicholas Vinetti, serta Tristan Blair, dan desainer sepatu yang cukuplah populer di Australia sukses digaetnya.

Merk Nilou sendiri telah di pasarkan di 20 negara, diantaranya Australia, Selandia Baru, beberapa negara di Eropa, Amerika, Kepulauan Karibia, termasuk juga beberapa negara di Asia. Ni Luh mendapatkan penawaran dari distributor di Australia serta Prancis menjadi patner. Akan tetapi, dia menampik sebab diimbangi keinginan proses produksi dikerjakan di Cina. Tiada sepengetahuannya, rekanan usaha dari ke-2 negara itu mematenkan merk Nilou.

“Kami sudah sempat down. Keyakinan diri menyusut. Tetapi, usaha mesti masih berjalan. Kami masih tetap miliki tenaga serta semangat. Menjadi orang Bali, gw yakin hukum karma,” kata kata ibu dari Ines Saraswati, putri tunggalnya yang sekarang berumur 6 tahun. Benar saja, merk Nilou cuma bertahan semusim.

Setelah itu, Ni Luh terpikir untuk bikin merk baru dengan mengangkat nama keluarga serta terciptalah merk Niluh Djelantik di 2008 serta langsung dipatenkan. Satu tahun lalu, high heels bikinannya telah melanglang buana di beberapa negara Eropa, Australia, serta Selandia Baru.

Cap baru ini bahkan juga sudah tembus Globus Switzerland pada 2011, yang disebut salah satunya retailer terpenting di Eropa serta mulai di pasarkan pada musim panas 2012. Ni Luh ikut bekerja bersama dengan retailer terpenting untuk buka Niluh Djelantik di Rusia. Pada 2012, Niluh akan memutuskan mundur dari brand internasional serta konsentrasi melayani konsumen setia perorangan, menghasilkan merk sendiri.