Selasa, 13 Februari 2018

Niluh Djelantik, Pembuat Sepatu Lokal yang Mendunia

Niluh Djelantik, Pembuat Sepatu Lokal yang Mendunia  - Desain, sample serta produksi, sesaat partnernya yang jual. Tidak diduga, design pertamanya laris-manis di Eropa. Koleksi kedua-duanya yang melaju pada Oktober 2014 ikut mendapatkan sambutan mengagumkan.

Image result for Niluh Djelantik, Pembuat Sepatu Lokal yang Mendunia

Bahkan juga, satu toko yang lumayan besar di Inggris memberikannya peluang untuk jual dengan mengangkat merk Nilou, diambil dari namanya sendiri yang dikit dirubah supaya terdengar seperti bahasa Prancis. Perlahan-lahan, produk Nilou mulai terkenal di Eropa.

“Saya konsentrasi di product development sedang pemasaran dipercayakan seutuhnya pada agen-agen yang memasok ke butik-butik,” katanya.

Ni Luh ikut merajut kerja sama juga dengan desainer terkenal untuk memasok alas kaki dengan nama sang desainer yang ingin meningkatkan posisi sepatu mereka. Ni Luh menolong mulai dari proses design, sample, sampai produksi.

Ni Luh ekspansi ke Australia, Selandia Baru, serta Jepang. Semenjak itu, sepatu bikinannya mulai dilirik beberapa desainer Australia yang mengajaknya merajut kerja sama mempersiapkan sepatu sesuai dengan design baju yang akan di pasarkan.

Melalui bendera CV Bakat Putra Dewata, yang pada 2006 serta semenjak tahun kemarin menjadi PT Bakat Putra Dewata, Ni Luh semakin santer merajut kerja sama usaha. Tiga desainer Eropa serta 7 desainer Australia dengan merk seperti Charlie Joe, Nicholas Vinetti, serta Tristan Blair, dan desainer sepatu yang cukuplah populer di Australia sukses digaetnya.

Merk Nilou sendiri telah di pasarkan di 20 negara, diantaranya Australia, Selandia Baru, beberapa negara di Eropa, Amerika, Kepulauan Karibia, termasuk juga beberapa negara di Asia. Ni Luh mendapatkan penawaran dari distributor di Australia serta Prancis menjadi patner. Akan tetapi, dia menampik sebab diimbangi keinginan proses produksi dikerjakan di Cina. Tiada sepengetahuannya, rekanan usaha dari ke-2 negara itu mematenkan merk Nilou.

“Kami sudah sempat down. Keyakinan diri menyusut. Tetapi, usaha mesti masih berjalan. Kami masih tetap miliki tenaga serta semangat. Menjadi orang Bali, gw yakin hukum karma,” kata kata ibu dari Ines Saraswati, putri tunggalnya yang sekarang berumur 6 tahun. Benar saja, merk Nilou cuma bertahan semusim.

Setelah itu, Ni Luh terpikir untuk bikin merk baru dengan mengangkat nama keluarga serta terciptalah merk Niluh Djelantik di 2008 serta langsung dipatenkan. Satu tahun lalu, high heels bikinannya telah melanglang buana di beberapa negara Eropa, Australia, serta Selandia Baru.

Cap baru ini bahkan juga sudah tembus Globus Switzerland pada 2011, yang disebut salah satunya retailer terpenting di Eropa serta mulai di pasarkan pada musim panas 2012. Ni Luh ikut bekerja bersama dengan retailer terpenting untuk buka Niluh Djelantik di Rusia. Pada 2012, Niluh akan memutuskan mundur dari brand internasional serta konsentrasi melayani konsumen setia perorangan, menghasilkan merk sendiri.